Pages

Nasib Guru Honorer DKI Tetap Tidak Menentu

Posted by Bangfad on 07 August 2012



JAKARTA –Kendati Gubernur DKI Fauzi Bowo mengklaim gaji guru di Jakarta merupakan yang terbesar di Indoinesia, namun nasib guru honorer ternyata tetap saja tidak menentu. Mereka sangat dibutuhkan tapi upah yang diperoleh sangat tak wajar dan bahkan masih di bawah standar.
Mungkin karena itu ribuan guru honorer di Jakarta Utara mendesak Pemprov DKI Jakarta ikut memperhatikan nasib mereka. “Harus ada standar upah bagi guru honorer. Pemprov DKI Jakarta harus membuat kebijakan yang berpihak, dan upah guru honorer jangan lagi dihitung berdasarkan jumlah jam mengajar,” kata Ketua Forum Guru Honorer Jakarta Utara Sucipto, di sela acara Silaturahmi dan Evaluasi Perjuangan Guru Honorer, di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, kemarin.
Menurut dia, upah guru semestinya berada di atas upah buruh sesuai Undang Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen yang menyebutkan guru dan dosen berhak memperoleh gaji di atas upah minimum.
Anehnya, setiap tahun guru honorer harus memperbarui kontrak kerja selayaknya tenaga kerja kontrak, sehingga tak jarang ada guru honorer yang sudah mengabdi selama puluhan tahun tapi tak pernah diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Padahal, dalam UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan, tenaga kerja yang dikontrak selama lima tahun harus diangkat sebagai karyawan tetap.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, pihaknya masih mendata jumlah sekolah, siswa, dan kebutuhan guru dari setiap sekolah, termasuk guru honorer, sesuai dengan kebutuhan setiap sekolah.
Guru honorer yang telah bertugas sebelum Januari 2005 akan diikutsertakan dalam seleksi menjadi guru tetap. Dengan diangkat menjadi guru tetap, mereka memiliki taraf yang setara sebagai calon pegawai negeri sipil. Bahkan guru honorer akan mendapatkan tunjangan kesejahteraan sebesar Rp400 ribu/perbulan.
Kebijakan ini berlaku sejak bulan Juli lalu sebagai tahun ajaran baru namun untuk pencairannya menunggu perubahan anggaran.Sedang terkait nasib ribuan guru honorer, Taufik berjanji pada saatnya akan mendapatkan perubahan yang lebih baik.
“Bila waktunya tepat tentu akan terasa nikmat. Saya harap para guru honorer bersabar dan tetap mengajar di keas. Bila ada kepala sekolah yang sengaja merumahkan guru honorer laporkan kepada kami,” katanya.
Menurut dia, kehadiran guru honorer masih tetap dibutuhkan. Sebab berkat perannya, perjalanan dunia pendidikan di Jakarta terus kerkembang. “Saya ucapkan terima kasih kepada guru honorer. Bekat kerja kerasnya selama ini dunia pendidikan di Jakarta terus membaik. Kita terus mengalami perkembangan, baik sarana dan prasarana pendidikan maupun mutu pendidikan,” ujarnya.

Sumber : Harian Terbit

- 0 comments... read them below or add one

Post a Comment